Gerak Lurus Beraturan
Gerak
 lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan 
garis lurus dimana dalam setaip selang waktu yang sama benda menempuh 
jarak yang sama. Pada gerak lurus beraturan kecepatan dimiliki benda tetap ( v = tetap ) sedangkan percepatannya sama dengan nol ( a = 0 )
Kecepatan
 tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap. Kecepatan tetap yaitu 
benda menempuh jarak yang sama untuk selang waktu yang sama. Misalnya 
sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 75 km/jsm atau 
1,25km/menit, berarti setiap menit mobil itu menempuh jarak 1,25 km. 
Karena kecepatan benda tetap, maka kata kecepatan pada gerak lurus 
beraturan dapat diganti dengan kata kelajuan. Dengan demikian, dapat 
juga kita definisikan, gerak lurus beraturan sebagai gerak suatu benda 
pada lintasan lurus dengan kelajuan tetap.
| 
V = s /   t | 
dimana : v = kecepatan (m/s)
               s = jarak tempuh (m)
               t = waktu tempuh (s)
Gerak Lurus Berubah Beraturan
Gerak lurus berubah 
beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam lintasan garis lurus dengan 
percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa dari waktu ke waktu
 kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat...sehingga 
gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. 
Dalam artikel ini, kita tidak menggunakan istilah perlambatan untuk 
gerak benda diperlambat. Kita tetap saja menamakannya percepatan, hanya 
saja nilainya negatif. Jadi perlambatan sama dengan percepatan negatif.
Contoh sehari-hari
 GLBB adalah peristiwa jatuh bebas. Benda jatuh dari ketinggian tertentu
 di atas permukaan tanah. Semakin lama benda bergerak semakin cepat. 
Kini, perhatikanlah gambar di bawah yang menyatakan hubungan antara 
kecepatan (v) dan waktu (t) sebuah benda yang bergerak lurus berubah 
beraturan dipercepat.
vt = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan
t = selang waktu (s)
Perhatikan bahwa selama 
selang waktu t , kecepatan benda berubah dari vo menjadi vt sehingga 
kecepatan rata-rata benda dapat dituliskan:
S  = jarak yang ditempuh
seperti halnya dalam GLB (gerak 
lurus beraturan) besarnya jaraktempuh juga dapat dihitung dengan mencari
 luasnya daerah dibawah grafik v - t 
Bila dua persamaan GLBB di atas kita gabungkan, maka kita akan dapatkan persamaan GLBB yang ketiga.....
2. Contoh-Contoh GLBB
 a. Gerak Jatuh Bebas
Ciri khasnya adalah benda jatuh tanpa kecepatan awal (vo = nol). 
Semakin ke bawah gerak benda semakin cepat.Percepatan yang dialami oleh 
setiap benda jatuh bebas selalu sama, yakni sama dengan percepatan 
gravitasi bumi (a = g) (besar g = 9,8 m/s2 dan sering dibulatkan menjadi
 10 m/s2)
Rumus
 gerak jatuh bebas ini merupakan pengembangan dari ketiga rumus utama 
dalam GLBB seperti yang telah diterangkan di atas dengan modifikasi : s 
(jarak) menjadi h (ketinggian) dan vo = 0 serta percepatan (a) menjadi 
percepatan grafitasi (g).
coba kalian perhatikan rumus yang 
kedua....dari ketinggian benda dari atas tanah (h) dapat digunakan untuk
 mencari waktu yang diperlukan benda untuk mencapai permukaan tahah atau
 mencapai ketinggian tertentu... namun ingat jarak dihitung dari titik 
asal benda jatuh bukan diukur dari permukaan tanah
sebagai contoh : Balok jatuh dari ketinggian 120 m berapakah waktu saat benda berada 40 m dari permukaan tanah? 
jawab : h = 120 - 40 = 80 m

t = 4 s
2. Gerak Vertikal ke Atas
 Selama
 bola bergerak vertikal ke atas, gerakan bola melawan gaya gravitasi 
yang menariknya ke bumi. Akhirnya bola bergerak diperlambat. Akhirnya 
setelah mencapai ketinggian tertentu yang disebut tinggi maksimum (h max), bola tak dapat naik lagi. Pada saat ini kecepatan bola nol (Vt =
 0). Oleh karena tarikan gaya gravitasi bumi tak pernah berhenti bekerja
 pada bola, menyebabkan bola bergerak turun. Pada saat ini bola 
mengalami jatuh bebas....
Selama
 bola bergerak vertikal ke atas, gerakan bola melawan gaya gravitasi 
yang menariknya ke bumi. Akhirnya bola bergerak diperlambat. Akhirnya 
setelah mencapai ketinggian tertentu yang disebut tinggi maksimum (h max), bola tak dapat naik lagi. Pada saat ini kecepatan bola nol (Vt =
 0). Oleh karena tarikan gaya gravitasi bumi tak pernah berhenti bekerja
 pada bola, menyebabkan bola bergerak turun. Pada saat ini bola 
mengalami jatuh bebas....
Jadi bola mengalami dua fase gerakan. Saat bergerak ke atas bola 
bergerak GLBB diperlambat (a = - g) dengan kecepatan awal tertentu lalu 
setelah mencapai tinggi maksimum bola jatuh bebas yang merupakan GLBB 
dipercepat dengan kecepatan awal nol. 
Pada saat benda bergerak naik berlaku persamaan :
vo = kecepatan awal (m/s)
g  = percepatan gravitasi
t  = waktu (s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
h  = ketinggian (m)
3. Gerak Vertikal ke Bawah 
Berbeda dengan jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah yang 
dimaksudkan adalah gerak benda-benda yang dilemparkan vertikal ke bawah 
dengan kecepatan awal tertentu. Jadi seperti gerak vertikal ke atas 
hanya saja arahnya ke bawah. Sehingga persamaan-persamaannya sama dengan
 persamaan-persamaan pada gerak vertikal ke atas, kecuali tanda negatif 
pada persamaan-persamaan gerak vertikal ke atas diganti dengan tanda 
positif.
3. Rangkuman GLB dan GLBB
Demikian artikel tulisan saya tentang Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Semoga bermanfaat. Terima Kasih.  












 
  

